01

02

Semua bisa berisiko

Perkenalan dimulai dari menebeng,

“LM….”

“Utiek.…”

Kami berjabat tangan sesaat setelah aku duduk di mobil Utiek. Aku menutup pintu  mobil,

memakai seat belt, dan menyamankan posisi dudukku. Mobil Utiek pun mulai berjalan, dia

terlihat sibuk memperhatikan jalanan.

Utiek atau Putri Murwani adalah anggota Nebengers #TeamBekasi yang memang

sering berada di Bandung. Ini merupakan kedua kalinya aku bertemu dengan Utiek, tetapi

baru pertama kalinya aku menebeng Utiek. Pertemuan pertama adalah saat #TeamBandung

kopdar di Bakmie Mangkok Ayam di Istana Plaza. Tapi kami tidak sempat mengobrol bahkan

berkenalan, karena aku sudah dijemput di tengah-tengah kopdar, sehingga pulang lebih

awal. Butuh waktu bagi aku dan dia untuk benar-benar mengobrol sekarang.

“Nunggunya tadi lama ya, Tiek?” tanya aku.

“Ah, enggak kok. Biasa aja.” Jawabnya, lalu hening.

“Kita mau makan siang di mana nih?” tanya aku kembali.

“Kedai Ling-Ling yang di PVJ kan, ya? Tadi anak-anak sih di grup pada bilangnya

ke situ.” Dia menjawab, lalu hening kembali.

Ini memang bukan pertama kalinya grup #TeamBandung merencanakan makan siang di luar

secara mendadak, tapi ini pertama kalinya aku bisa ikut bergabung makan siang dengan

mereka. Karena sulitnya ke luar kantor di jam kantor, makanya begitu ada perlu di luar

kantor, langsung ingin bergabung.

Keinginanku untuk bergabung makan siang begitu besar, namun kebingungan

bagaimana menuju ke tempat janjian disambut dengan tawaran dari Utiek untuk naik mobil

bersama-sama. Dan di sinilah kami sekarang… dua orang asing yang mencoba berteman

melalui tebeng-menebeng. Tidak butuh waktu lama untuk akhirnya meniadakan keheningan

yang muncul di awal-awal perkenalan. Karena dibalik nada judes Utiek, tersimpan gadis

yang ramah, baik, dan perhatian. Siapa yang bisa menyangka?

Aku pikir…. Keren sekali! Betapa dengan cara tebeng-menebeng ini aku bisa memulai

persahabatan dengan orang-orang luar biasa yang mungkin tidak akan aku kenal bila aku

tidak bergabung di Nebengers. Betapa di luar sana banyak orang-orang yang sama luar

biasanya dengan yang telah aku kenal, tapi tidak punya kesempatan untuk mengenal satu

sama lain karena tidak tahu caranya.

Awalnya memang sederhana. Berkenalan dan tebeng-menebeng. Atau tebeng-

menebeng dan berkenalan. Mungkin terdengar berisiko untuk berkenalan dan tebeng-

menebeng dengan orang asing, tapi rasanya sepadan dengan orang-orang luar biasa yang

sudah aku temui di Nebengers #TeamBandung. Ah, tapi… awal persahabatan kita pun

dimulai dari kesederhanaan dan risiko itu kan, Tiek? 

Ditulis oleh: @meililynda